Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2023

FUNGSI KARAKTERISTIK MEDIA MASSA PERS

Gambar
Hallo Teman teman, dalam blog kali ini kita akan membahas fungsi karakteristik media massa pers, yuk kita baca blog berikut . Fungsi Karakteristik Media Massa Pers Pers mengandung dua arti : • Arti Sempit : pers hanya merujuk kepada media cetak berkala : surat kabar, tabloid, majalah. • Arti Luas : pers disebut media massa yang mencakup tiga hal : media cetak berkala, media elektronik auditif radio dan media audio visual televisi dan media dalam jaringan (Online) Internet. Fungsi Utama Media Massa • Informasi (to inform) :Menyampaikan informasi secepatnya kepada masyaraka seluas-luasnya. • Edukasi to(educate) : Apapun informasi yang disebarluaskan pers, hendaknya dalam kerangka mendidik (edukasi) 3. Koreksi (to influence): Pers adalah pilar demokrasi keempat setelah legislative, eksekutif dan yudikatif dalam kerangka ini kehadiran pers dimaksudkan untuk mengawasi atau mengontrol kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif agar kekuasaan mereka tidak menjadi korup dan absolut. 4. Rek

MEMBEDAH HUKUM MEDIA MASA PERS

Gambar
ASAS, FUNGSI, DAN HAK PERS Hallo teman teman, kembali lagi dalam blog ini. kita akan membedah hukum media pers, untuk ingin tau materi ini yuk kita baca dan kita pahami bersama UU No. 40/1999 Tentang Pers terdiri atas 21 pasal yang mencakup 52 ayat, termasuk pasal-pasal berdiri sendiri, yakni pasal yang tidak dilengkapi dengan ayat atau ayat- ayat. Pokok materi undang-undang ini dapat dikelompokkan ke dalam tujuh bidang, yaitu asas fungsi dan hak pers, kewajiban dan peranan pers, kedudukan wartawan, hak dan kewajiban perusahaan pers, posisi dan fungsi dewan pers, peredaran pers asing, peran serta masyarakst dalam pers, dan tentang sanksi pidana. ASES PERS Menurut Kamus Lengkap Bahara Indonesia, asas ialah dasar sesuatu tumpuan berpikir atau berpendapat Asas bisa juga berarti alas pondamen, dasar cita cita bagi suatu perkumpulan atau Organisasi (Anwar 2002 :54) Asas pers berarti dasar yang menjadi pijakan cita-cita dan orientasi kehidupan serta perkembangan kemajuan pers Pasal pertama u

MEMBEDAH KODE ETIK PERS, PENYIARAN DAN MEDIA SIBER

Gambar
MENJAGA INTEGRITAS DAN TANGGUNG JAWAB KODE ETIK DALAM ERA INFORMASI Dalam era informasi yang berkembang pesat, keberadaan kode etik menjadi sangat penting dalam menjaga integritas dan tanggung jawab dalam industri media. Baik pers cetak, penyiaran, maupun media siber memiliki peran krusial dalam menyampaikan informasi kepada publik. Dalam artikel ini, kita akan membahas kode etik yang mengatur ketiga bidang tersebut dan bagaimana kode etik tersebut menjaga prinsip-prinsip jurnalistik yang penting 1. Kode Etik Pers: Kode etik pers adalah panduan yang mengatur perilaku jurnalis dalam menjalankan tugas mereka. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam kode etik pers meliputi kebenaran, akurasi, independensi, serta menjaga privasi dan martabat individu yang diliput. Jurnalis diharapkan untuk melakukan penelitian yang cermat, mencantumkan sumber yang dapat dipercaya, serta berhati-hati dalam menghormati privasi dan hak-hak individu yang terlibat dalam pemberitaan. 2.Kode Etik Penyiaran: Industr

KASUS MEDIA PERS

Gambar
      KONTROVERSI DALAM MEDIA PERS  Media pers memiliki peran penting dalam menjaga demokrasi dan mendorong transparansi dalam masyarakat. Namun, tidak jarang terjadi kontroversi yang melibatkan media pers, baik terkait kebebasan berekspresi maupun etika jurnalistik. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa kasus yang mengilustrasikan perjuangan dan tantangan yang dihadapi oleh media pers dalam menjalankan tugas mereka 1. Kasus Pelanggaran Privasi: Terdapat beberapa kasus yang melibatkan pelanggaran privasi oleh media pers. Salah satu contoh adalah kasus "Phone Hacking Scandal" yang melibatkan News of the World di Inggris. Media ini diduga melakukan penyadapan telepon terhadap anggota masyarakat, termasuk selebriti dan politisi. Insiden ini mengundang perhatian publik dan mengguncang dunia media. 2.   Manipulasi Foto: Manipulasi foto adalah kasus serius yang merusak kepercayaan publik terhadap media pers. Salah satu contoh terkenal adalah kasus Reuters pada tahun 200