KASUS MEDIA PERS

ILUSTRASI: Sejarah Undang-undang Pers dalam menentukan kebebasan pers di Indonesia. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

 

   KONTROVERSI DALAM MEDIA PERS 


Media pers memiliki peran penting dalam menjaga demokrasi dan mendorong transparansi dalam masyarakat. Namun, tidak jarang terjadi kontroversi yang melibatkan media pers, baik terkait kebebasan berekspresi maupun etika jurnalistik. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa kasus yang mengilustrasikan perjuangan dan tantangan yang dihadapi oleh media pers dalam menjalankan tugas mereka

1.Kasus Pelanggaran Privasi: Terdapat beberapa kasus yang melibatkan pelanggaran privasi oleh media pers. Salah satu contoh adalah kasus "Phone Hacking Scandal" yang melibatkan News of the World di Inggris. Media ini diduga melakukan penyadapan telepon terhadap anggota masyarakat, termasuk selebriti dan politisi. Insiden ini mengundang perhatian publik dan mengguncang dunia media.

2. Manipulasi Foto: Manipulasi foto adalah kasus serius yang merusak kepercayaan publik terhadap media pers. Salah satu contoh terkenal adalah kasus Reuters pada tahun 2006, di mana fotografer mereka memanipulasi gambar-gambar perang di Lebanon. Manipulasi ini mencerminkan ketidakjujuran dan melanggar prinsip-prinsip jurnalistik yang seharusnya dipegang teguh oleh media pers.

3. Bias dan Sensasionalisme: Kasus-kasus yang melibatkan bias dan sensasionalisme juga sering muncul dalam media pers. Contohnya adalah ketika sebuah media melaporkan berita dengan sudut pandang yang sangat subjektif atau membesar-besarkan fakta demi meningkatkan daya tarik berita. Praktik semacam ini dapat mempengaruhi opini publik dan mengurangi kualitas jurnalisme.

4.Censorship dan Pembatasan Kebebasan Pers: Beberapa negara memberlakukan sensor dan pembatasan terhadap media pers. Contoh kasusnya adalah China, di mana pemerintah melarang akses ke beberapa situs web dan mengekang kebebasan pers. Pembatasan semacam ini menunjukkan tantangan yang dihadapi media pers dalam menjalankan peran mereka sebagai pengawas kekuasaan dan penyampai informasi kepada publik.

5. Perjuangan Melawan Pembohongan dan Disinformasi: Terakhir, media pers sering kali menghadapi tantangan dalam melawan pembohongan dan disinformasi. Kasus-kasus seperti Cambridge Analytica scandal dan penyebaran berita palsu di platform media sosial menunjukkan betapa pentingnya media pers dalam memverifikasi fakta dan menyampaikan informasi yang akurat kepada publik.

Kesimpulan: Kasus-kasus kontroversial dalam media pers mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh industri ini dalam menjalankan tugas mereka. Sementara media pers memiliki peran penting dalam mendorong transparansi.

Number: Buku Pers Berkuliatas masyarakat cerdas

Penerbit : Dewan Pers

Tanggal publikasi :2013

Dosen : Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom., C.AC., C.PS., C.STMI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Integrated Marketing Comunication? Pengertian, dan Strategi

Perbandingan Antara Integrated Marketing Communication (IMC) Klasik dan IMC Modern , SOSTAC MARKETING, Konsep Push, Pull dan Pass, target market dan Media IMC

MEMBEDAH KODE ETIK PERS, PENYIARAN DAN MEDIA SIBER